top of page
  • Writer's pictureRedaksi Ipedia

Waspadai Penyebab Perceraian Akibat "Toxic People Keluarga"

Berdasarkan data BKKBN tahun 2021 perceraian di Indonesia mencapai angka 581 ribu. Angka ini terus berkembang pesat sejak 2015. Penyebab perceraian tinggi saat ini karena adanya toxic people di dalam keluarga. Simak lebih jauh dalam artikel berikut.


Hai Sahabat Ipedia!


Baru-baru ini dunia hiburan tanah air dihebohkan dengan kasus perceraian penyanyi Virg*un dan artis IR. Usut punya usut, selain karena perselingkuhan, rupanya penyebab lain perceraian karena sang ibu mertua memiliki hutang hingga puluhan juta hingga sang menantu terpaksa melunasi dan membuat rumah tangganya semakin tak karuan.


Ada pula kisah viral di media sosial yang membuat geger dunia maya karena menemukan sang suami beselingkuh dengan ibunya sendiri. Sungguh miris mengetahui bahwa keluarga sebagai orang terdekat rupanya tak lagi bisa menjadi orang yang mendukung hidup kita. Walau tak semua, tapi toxic people dalam keluarga itu nyata adanya.


Podcast Dunia Perempuan mengundang Fitri Isnawati untuk berbagi kisah tentang toxic people dalam keluarga.


Pengaruh Toxic People Dalam Rumah Tangga

Menurut BKKBN, penyebab terjadinya lonjakan angka perceraian di Indonesia adalah adanya toxic people di dalam keluarga. Toxic people ini mampu mempunyai pengaruh yang besar yang mempengaruhi hubungan suami istri, sehingga keputusan untuk berpisah tak lagi menjadi keputusan murni dari pasangan saja.


Menurut narasumber, Fitri Isnawati, toxic people dalam keluarga itu bisa dari pasangannya sendiri, bisa juga dari orang-orang terdekat yang ada di sekeliling kita. Ia sendiri baru mengetahui istilah toxic people setelah berpisah dengan mantan suaminya. Setelah menjalani kehidupan rumah tangga selama 20 tahun, Ia memutuskan untuk berpisah dengan pasangannya karena merasa tak lagi berjalan ke tujuan yang sama.


Saat masih berumah tangga, wanita kelahiran Samarinda ini merasakan banyak dilarang untuk melakukan sesuatu, pikirnya itu adalah bentuk rasa kasih sayang dari pasangan. Namun, seiring berjalannya waktu, Ia baru menyadari dirinya selama ini berada dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic.


"Walaupun kita tahu pasangan kita toksik dengan diri kita, tapi tak semudah itu untuk lepas", tuturnya lagi. Butuh waktu cukup panjang hingga Ia menyadari kondisinya dan akhirnya memutuskan untuk berpisah setelah 20 tahun menikah.




Sempat Alami Gangguan Mental

Setelah bertahun-tahun beinteraksi dengan toxic people, Fitri mengaku sempat alami gangguan mental. Kondisi mentalnya terganggu hingga Ia pernah berjalan tanpa sadar hingga belasan kilometer. Pernah pula ada terbersit keinginan untuk "pergi".


Fitri mengaku Ia bukan tipe orang yang mudah menceritakan masalah rumah tangganya pada siapapun. Namun Ia kini menyadari, memendam sebuah permasalahan hingga berlarut-larut juga tidak baik untuk kesehatan mental dirinya sendiri.


Saya butuh kebahagiaan untuk diri sendiri.

Saat Ia memutuskan berpisah dengan pasangannya, keluarga besar dan tetangganya ribut dan mempertanyakan alasannya. Karena mereka tidak pernah mendengar Ia dan suaminya bertengkar atau mempunyai masalah.


Bagaimana kisah lengkap Fitri yang berani lepas dari toxic people? Bagaimana Ia mampu move on dan melanjutkan hidupnya?


Simak obrolan menariknya hanya di Podcast Dunia Perempuan #16: "Toxic People Keluarga" Penyebab Perceraian berikut ini:








10 views0 comments

Comments


bottom of page