Bisakah seorang ibu rumah tangga (IRT) mengatasi keberlangsungan ekonomi keluarganya? Apa yang harus dilakukan jika suami sebagai pencari nafkah tiba-tiba mengalami kecelakaan atau jatuh sakit? Simak kisah pengalaman baik dari Jeanitha Tiara berikut ini.
Hai Teman Baik Ipedia!
Kegelisahan utama seorang ibu rumah tangga adalah bagaimana dengan keberlangsungan ekonomi keluarganya jika suami tiba-tiba mengalami kecelakaan atau jatuh sakit. Mau bekerja di luar rumah sedangkan anak-anak masih kecil dan tidak ada yang merawat di rumah.
Kenyataan ini dialami oleh Jeanitha Tiara, seorang IRT hebat dengan 3 anak yang mengambil alih peran sebagai ibu bekerja saat sang suami mengalami kecelakaan. Simak cerita beliau dalam menjalani suka duka saat merawat pasangannya.
Memutuskan Menjadi IRT Setelah Hamil
Sejak awal menikah, kak Tiara, begitu sapaan akrabnya, sudah memutuskan berhenti bekerja di ranah publik. Kala itu beliau masih bekerja sebagai karyawan di sebuah bank syariah swasta. Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk menjadi IRT saat mengalami pendarahan di usia kehamilan 3 bulan. Dengan pengalaman keguguran di anak pertama dan melahirkan 3 anak, artinya sudah 6 tahun kak Tiara menjalani peran sebagai IRT.
Diawali dengan kondisi suami yang tiba-tiba diberhentikan dari pekerjaan pada bulan Juli tahun 2023, keluarga kak Tiara masih mendapatkan tambahan ujian. Sang suami ternyata mengalami kecelakaan di depan rumah pada bulan Oktober 2023.
Hal ini tentu mengakibatkan suami tidak bisa beraktivitas selayaknya orang normal dalam kegiatan sehari-hari. Berangkat dari kondisi inilah yang kemudian memantik kak Tiara untuk segera menggantikan posisi suami sebagai pencari nafkah utama di keluarga.
Menjaga Kestabilan Perekonomian Rumah Tangga
Beruntung, jauh sebelumnya, kak Tiara dan suami sudah memiliki usaha daring selama masa pandemi yang bergerak di bidang herbal, Rumah Sehat Rasta. Maka ketika sudah tidak memiliki pendapatan tetap, pemasukan dari usaha daring inilah yang bisa membantu perekonomian keluarga.
Kondisi suami yang sakit ternyata juga membuka networking yang sebelumnya sempat hilang. Tidak disangka teman semasa kuliah berkunjung ke rumah dan juga memberikan donasi. Menurut kak Tiara, ini juga termasuk salah satu bentuk rezeki dan berkah keluarga yang datang lewat tangan orang lain.
Waktu yang dihabiskan untuk menemani suami di rumah sakit juga ternyata membuatnya menemukan ketertarikan di dunia pembuatan konten. Dimulai dari menggambar di kala bosan, hingga mendapat content insight yang tinggi dan mendapatkan penawaran mendapat endorse dan bergabung dengan manajemen.
Di samping itu ternyata suami sudah menjadi terapis bekam dan bioelektrik yang tersertifikasi. Tak mau kalah, kak Tiara juga ikut belajar dan mengambil sertifikasi sebagai terapis bekam. Beliau berbagi tips bagi para perempuan IRT yang mengalami tantangan finansial keluarga. Para IRT bisa mencoba berjualan daring. Kalaupun tidak bisa, jangan lupa doakan suami karena doa istri makbul.
Baca juga : Perempuan Tanpa Rahim
Ibu dari 3 anak ini memiliki prinsip keluarga untuk menjauhi riba. Jika mendapati kondisi membutuhkan uang, maka cari barang yang tidak terpakai di rumah untuk dijual. Beliau menyampaikan bahwa tidak hanya cerita bahagia saja yang ada dalam keluarga. Definisi rezeki juga bukan selalu dalam bentuk nominal, rezeki bisa berbentuk kesehatan dan anak-anak yang soleh. Maka kita tidak perlu berputus asa, begitu yang disampaikan kak Tiara.
Lika-Liku Menghadapi Ujian Kesabaran
Dalam kondisi pernikahan yang sedang mendapat banyak ujian, kak Tiara juga masih harus menepis pedasnya komentar orang lain. Bahkan beliau sudah mendapatkan kritikan perihal suami sejak sebelum menikah. Apalagi semenjak suami mengalami pemutusan hubungan kerja dan jatuh sakit, tentu kritikan tersebut semakin terasa pedas.
Kak Tiara sendiri sempat merasa terpuruk dan depresi saat itu. Sempat terlintas dalam pikirannya bahwa sepertinya dengan kondisi melajang akan jauh lebih enak ketimbang dengan status menikah. Namun beliau memilih untuk menerima perasaan sedihnya. Menurutnya, masalah akan selalu ada. Tinggal kita mau memberikan tanggapan positif atau negatif serta belajar menutup telinga daripada menutup mulut orang.
Kalau hanya memikirkan dunia pasti stress. Maka pikirkan pahala untuk mencari ridho Allah.
Meski dalam kondisi sedih, kak Tiara ingat bahwa anak-anak tetap perlu diantar ke sekolah dan bermain. Kondisi inilah yang membuatnya bahagia kembali. Beliau malah jadi bisa membuat saluran Youtube yang berisikan aktivitas anak-anak. Hal ini semakin menguatkan kak Tiara bahwa kesehatan mental itu kembali lagi ke dalam pola pikir dan kita yang mengaturnya sendiri. Ada waktunya untuk memikirkan permasalahan, ada juga waktunya untuk beristirahat.
Tidak cukup dengan kondisi ujian ekonomi rumah tangga yang sedang dihadapi, ternyata masih ada ujian lain yang beliau alami. Sang suami yang masih dalam proses penyembuhan setelah kecelakaan ternyata mendapatkan diagnosa penyakit lain yang termasuk dalam penyakit langka di Indonesia. Lantas bagaimana cara kak Tiara berdamai dengan kondisi tersebut? Bagaimana kak Tiara dan suami akhirnya dapat berdamai dengan kondisi rumah tangga mereka?
Simak kisah inspirasi baik kak Tiara di This is Me “Tantangan Ekonomi Rumah Tangga | Perjuangan IRT Anak 3 Merawat Suami Sakit” berikut ini:
Comments