top of page
  • Writer's picturetiti estiningrum

Menjadi Guru Kekinian di Era Gen Z

Seorang guru di era generasi Z, tidak hanya dituntut cerdas. Mereka juga harus kekinian atau gaul. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk Ibu Dewi dan Ibu Mega. Mau tahu kisah Ibu Dewi dan Ibu Mega menjalani peran tersebut? Simak kisahnya di tulisan berikut ini.



Hai Sahabat Ipedia!


Dua sosok guru keren sekaligus konten kreator kondang asal Jawa Tengah dengan nama akun tiktok Bu Dewi dan Bu Mega, akan membagi pengalamannya sebagai guru Gen Z kepada Sahabat semua.


Kapan waktu membuat konten? 

Dewi Suryani biasa disapa dengan panggilan Bu Dewi adalah seorang guru informatika. Mega Indah Silfiani yang kerap disapa Bu Mega adalah seorang pustakawan. Keduanya bertugas di SMA Negeri 1 Jekulo, Kudus. 

Bu Dewi dan bu Mega membuat konten di usai jam kerja. Apabila ada ide, maka ide itu akan disimpan hingga jam pulang kantor. Baru kemudian keduanya bertemu dan mengolah ide tersebut menjadi sebuat konten positif yang dapat kita nikmati.


Ide dari konten tersebut biasanya didapat secara spontan. Bu Mega bertugas memancing dengan pertanyaan-pertanyaan. Selanjutnya bu Dewi akan berimprovisasi memunculkan kelucuan-kelucuan. Jadi semua berlangsung natural.


 

Bagaimana sosok guru kekinian menurut bu Dewi dan bu Mega?

Bu Dewi memandang bahwa perkembangan zaman adalah hal yang tidak dapat dipungkiri. Guru dituntut memahami apa yang sedang happening saat ini. Bermodalkan pemahaman tersebut, hubungan guru dan siswa akan lebih dekat secara emosional. Tugas seorang guru mendampingi siswa menemukan jati dirinya. Dengan kedekatan emosional tadi, guru dapat melarang apa yang tidak tepat sekaligus menyarankan apa yang seharusnya dilakukan oleh siswa.


Sedangkan bu Mega sebagai pustakawan, frekuensi pertemuan dengan siswa tentu lebih sedikit dari para guru. Namun demikian, pustakawan juga tetap dihormati sebagaimana guru. Bu Mega menempatkan diri sebagai tempat konsultasi sekaligus sebagai teman curhat..


 

Suka dan duka sebagai konten kreator

Suka duka sebagai guru sekaligus konten kreator tentu ada. Terlebih bila tayangan menjadi viral, terkadang terselip rasa khawatir apabila ada pihak yang kurang berkenan. Patut disyukuri hingga hari ini belum pernah ada tayangan konten yang dipermasalahkan baik oleh siswa, orang tua, rekan guru maupun dari instansi. Pejabat yang berwenang telah memberikan batasan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh diunggah.Tentunya hal tersebut cukup menenangkan bagi bu Dewi dan bu Mega.  


Konsep tayangan yang mengusung tema random, komedi dan hiburan ringan, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan kebahagiaan untuk para pemirsa. Konten di media sosial juga dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dengan halus. Semakin dikenal orang semakin mawas diri untuk lebih baik lagi.


Untuk para konten kreator, silakan diatur manajemen waktunya dan jangan lupa bahagia. Tetap berkreativitas tanpa harus menunggu popularitas.

Simak secara lengkap di tayangan Kata Hati : Menjadi Guru Kekinian di Era Gen Z  bersama Ibu Dewi dan Ibu Mega yang dipandu oleh Mamah Iis. 


2 views0 comments

Comments


bottom of page