top of page
  • Writer's pictureRedaksi Ipedia

Konferensi Perempuan Indonesia, Event Akbar Ibu Profesional 2023-2024

Updated: Dec 18, 2023

Oleh: Imawati Annisa


Dalam kurun waktu 2 minggu lagi, Ibu Profesional menghadirkan event terbesarnya yakni Konferensi Perempuan Indonesia. Dengan tema "Menguatkan Akar Gerakan Perempuan Indonesia", konferensi ini hadir sebagai wadah bagi para perempuan yang ingin meningkatkan kapasitas dirinya dan menjadi bagian penguatan akar gerakan perempuan di Indonesia.


konferensi-perempuan-indonesia

Saat ini, sudah banyak komunitas pemberdayaan perempuan yang hadir di Indonesia. Ibu Profesional adalah salah satu dari sekian banyak komunitas yang berfokus pada peningkatan kapasitas diri seorang perempuan dalam menjalankan berbagai perannya.


Dalam berkomunitas, baik member maupun pengurus perlu mengetahui akar gerakan dari setiap komunitas yang diikutinya. Tujuannya tentu saja, agar dapat menentukan seberapa luas dampak yang bisa diberikan untuk lingkungan sekitar.


Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kampung Komunitas Ibu Profesional, Syafi'ah, yang dengan lantang mengajak para perempuan Indonesia untuk ikut serta mengambil bagian dalam Konferensi Perempuan Indonesia. "Di konferensi ini, kita akan mengenali gerakan dari komunitas yang sedang kita jalankan mulai dari mengenali akar diri, keluarga, komunitas, dan juga negara," demikian tuturnya.


Konferensi ini sendiri akan dihadirkan secara daring di tanggal 20 - 22 Desember 2023 dan luring di tanggal 9 - 11 Februari 2024, bertempat di Royal Orchid Hotel & Condominium, Batu Malang, Jawa Timur.


Sejarah Pergerakan Perempuan di Indonesia

Septi Peni Wulandani, selaku Founding Mother Ibu Profesional, menceritakan sedikit mengenai sejarah pergerakan pemberdayaan perempuan di Indonesia dalam sebuah wawancara.


Beliau mengatakan gerakan pemberdayaan perempuan di Indonesia memiliki akar yang kuat dalam sejarah perjuangan. Di awal abad ke-20, pergerakan wanita di Indonesia mulai terbentuk dengan berbagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak perempuan, seperti hak pendidikan dan hak politik.


Dari organisasi-organisasi perempuan tersebut, lahirlah Kongres Perempuan Indonesia pertama di tanggal 22 - 25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perempuan Indonesia. Dalam kongres tersebut, berbagai organisasi wanita dari berbagai etnis dan latar belakang dipertemukan, untuk membahas peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.


Kongres Perempuan Indonesia pertama tersebut menjadi langkah awal yang signifikan dalam memperjuangkan pengarusutamaan gender dan membangun kesadaran akan peran penting perempuan dalam pembangunan Indonesia. Kongres tersebut menciptakan landasan bagi gerakan pemberdayaan perempuan Indonesia di masa mendatang.


Memperkuat Akar Diri di Konferensi Perempuan Indonesia 2023

Dzikra I Ulya, Ketua Yayasan Ibu Profesional Mandiri, menyampaikan opininya mengenai rutinitas ibu rumah tangga yang tak ada habisnya. Kegiatan membersamai anak dan merawat keluarga adalah rutinitas perempuan setelah membina rumah tangga. Tentu, semua yang sudah mengalami hal ini akan sangat relate dengan kondisi tersebut.


Padahal, sebelum seorang ibu merawat dan mendidik anak-anak, ibu harus lebih dulu merawat dan mendidik dirinya sendiri. Inilah salah satu esensi yang akan dipelajari dalam Konferensi Perempuan Indonesia 2023, memperkuat akar dari jati diri sendiri.


Hamidah Rina Mantiri, Rektor Institut Ibu Profesional, juga berpendapat bahwa konferensi ini merupakan wadah yang tepat bagi para perempuan Indonesia yang ingin belanja gagasan dan belajar jam terbang. Tentunya, dari semua narasumber yang hadir di sana, termasuk di dalamnya belajar tentang bagaimana perempuan bergerak dengan dukungan akar pergerakannya yang kuat.


Kolaborasi Komunitas, Kunci Pertumbuhan Ekosistem

Cara memperkuat komunitas bukan dilakukan dengan persaingan, melainkan kolaborasi antar komunitas. Kolaborasi ini bisa membuat sebuah ekosistem bertumbuh di mana terjalin kerja sama antara berbagai elemen seperti individu, perusahaan, organisasi dan pemerintah.


Dengan hadirnya kolaborasi, tercipta kerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Hal ini membuat anggota dari masing-masing komunitas dapat menciptakan peluang yang baru, saling mendukung lahirnya inovasi, dan meningkatkan keberlanjutan ekonomi.


It takes a village to rise a child. It takes an ecosystem to raise a changemaker.

Dalam Konferensi Perempuan Indonesia mendatang, para anggota komunitas akan belajar bagaimana berkolaborasi untuk menciptakan sebuah ekosistem positif yang membawa dampak dan perubahan bagi lingkungannya.


Tiga Alasan Perempuan Indonesia Harus Ikut Konferensi Perempuan Indonesia

Septi Peni Wulandani mengemukakan tiga alasan mengapa para perempuan Indonesia harus mengikuti rangkaian agenda konferensi di bulan Desember dan Februari mendatang.


Sebagai makhluk hidup yang terus bertumbuh, sebagai individu kita harus bisa menemukan jati diri kita yang sebenarnya. Di Konferensi Perempuan Indonesia, kita akan sama-sama belajar bagaimana menguatkan akar dan menemukan media tanam yang tepat. Pada akhirnya, pembelajaran ini akan membuat kita tumbuh sebagai individu yang memiliki jati diri dan akar yang kuat untuk terus bertumbuh.


Alasan berikutnya, Bu Septi menyampaikan betapa pentingnya kita untuk bisa belajar dari pengalaman. Beliau berkata,


Belanja jam terbang itu mahal sekali, di mana Konferensi Perempuan Indonesia sudah menghadirkan para narasumber yang jam terbangnya sudah panjang banget.

Alasan terakhir yang tak kalah menarik adalah peluang untuk mendapatkan networking yang luas. Hal ini dikarenakan jejaring yang akan didapatkan tidak hanya berkisar di ranah Ibu Profesional saja, namun juga dari berbagai komunitas perempuan yang ada di Indonesia. Para peserta bisa menjalin relasi dengan organisasi para narasumber, dan mengenal komunitas-komunitas dari para member lainnya.


Konferensi Perempuan Indonesia sendiri akan menjadi konferensi perempuan ketiga yang digelar oleh Ibu Profesional. Sebelumnya, di tahun 2019 Ibu Profesional menghadirkan Konferensi Ibu Profesional yang digelar secara luring di Yogyakarta. Di tahun 2021, Ibu Profesional kembali menghadirkan konferensi yang diberinama Konferensi Ibu Pembaharu yang diselenggarakan secara daring.


Narasumber yang Hadir dalam Konferensi Perempuan Indonesia 2023

Seperti yang disampaikan oleh Bu Septi bahwa akan hadir para narasumber luar biasa, yang akan membagikan inspirasinya, pengalaman dan juga jam terbang bagi para peserta nantinya. Adapun daftar narasumber yang terkonfirmasi hadir dalam Konferensi Perempuan Indonesia secara daring di tanggal 20 - 22 Desember 2023 adalah sebagai berikut:


narasumber-KPI

  • Tri Mumpuni, Dewan Pengarah BRIN

  • Septi Peni Wulandani dan Dodik Maryanto, Founder dan Inisiator Ibu Profesional

  • Ibu Guru Kembar, Sekolah Darurat Kartini

  • dr. Prapti Utami, M.Si, Praktisi Pengobatan Herbal

  • Mawar Firdausi, Penulis Buku Parenting

  • DR. Mutiah Amini, M.Hum, Perempuan Pakar Sejarah

  • Liris Maduningtyas, Founder dan CEO Jala Tech

  • Alimah Fauzan, Komunitas Perempuan Berkisah

  • Ara Kusuma, Inisiator AHA! Project


Semua narasumber ini akan hadir untuk berdikusi dengan para perempuan Indonesia yang tergabung dalam Konferensi Perempuan Indonesia 2023 untuk membahas isu-isu seputar pergerakan perempuan. Baik untuk diri sendiri guna menguatkan akan pribadinya, hingga untuk negara agar perempuan bisa menunjukkan dampaknya.


Dari Perempuan Indonesia untuk Para Perempuan Indonesia

Jika Konferensi Ibu Pembaharu di tahun kemarin para panitianya merupakan member Ibu Profesional yang tergabung dalam komponen Institut, maka tahun ini panitia penyelenggara Konferensi Perempuan Indonesia 2023 dan 2024 ini adalah member Ibu Profesional yang tergabung komponen Kampung Komunitas.


Tak berjalan sendiri, mereka didukung oleh teman-teman member dari komponen lainnya, serta program inovasi yang lahir dari Ibu Profesional.


Hadirnya event akbar yang digagas dan dikerjakan oleh para perempuan dan ibu-ibu dari seluruh Indonesia ini seolah menegaskan bahwa setiap perempuan dapat memberikan dampak yang besar.


Dodik Maryanto, sebagai Inisiator Ibu Profesional mengemukakan pendapatnya mengenai para perempuan Indonesia. Di Indonesia sendiri, saat ini sudah banyak sekali kemudahan yang didapatkan, demikian pula untuk para perempuan Indonesia. Sehingga, tak selayaknya para perempuan Indonesia mengecilkan diri sendiri dan masih menganggap diri mereka termarginalkan.


Terbukti dengan akan terselenggaranya perhelatan akbar ini. Perempuan Indonesia mampu bersatu menghadirkan sebuah acara yang dipersembahkan untuk para perempuan Indonesia lainnya.


Konferensi Perempuan Indonesia, Menguatkan Akar dan Menjalin Networking

Tertarik untuk mengamankan seat dalam acara ini? Segera dapatkan tiket yang dibanderol dengan harga sebagai berikut:

  • HTM KPI Online: Rp175.000,- (member dan umum)

  • HTM KPI Bundling Meeting Only: Rp1.400.000,- (member); Rp1.700.000,- (umum)

  • HTM KPI Full Package: Rp2.000.000,- (member); Rp2.300.000,- (umum)

  • Kids Corner: Rp255.000,- (member dan umum)

Informasi selengkapnya mengenai detail acara Konferensi Perempuan Indonesia baik daring di tahun 2023, maupun luring di tahun 2024 mendatang, dapat disimak melalui laman media sosial Instagram @konferensiperempuanindonesia.



Bagi para perempuan yang ingin selalu bertumbuh dan menjadi perempuan kuat dengan potensi kebaikan, bergabunglah dengan Konferensi Perempuan Indonesia dan ambil bagian sebagai agen penguatan akan gerakan perempuan Indonesia.

40 views0 comments

Comments


bottom of page