Menjadi penyintas kekerasan dari orang tua bukanlah pengalaman yang baik. Apalagi ditambah dengan mendapatkan perlakuan bullying di sekolah. Alih-alih terpuruk dalam kondisinya, Winny Yulianita Widhyani berani untuk bangkit dan mengembalikan rasa percaya dirinya. Mari simak cerita inspiratifnya untuk bangkit dari pengalaman masa lalu di artikel ini!
Hai Teman Baik Ipedia!
Mengulik lebih dalam kisah seorang perempuan hebat nan tangguh, Winny Yulianita Widhyani yang berhasil mengembalikan kepercayaan dirinya setelah bertahun-tahun mengalami bullying dan kekerasan dari orang tua.
Awal Mula Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kisah Winny mendapatkan KDRT dimulai dari sejak ia masih bersekolah di Taman Kanak-Kanak. Bermula saat ia merengek meminta jajan namun berakhir dengan mendapatkan pukulan oleh sang ayah. Pukulan di bibir sampai memar di punggung adalah hal biasa bagi Winny. Sampai-sampai orang di sekitarnya tidak percaya kalau ia mendapatkan perlakukan seperti ini di rumah.
Temperamen sang ayah yang kerap menggunakan kekerasan masih berlanjut di bangku sekolah hingga masa kuliah Winny. Pada saat itu, ia bahkan sudah bisa melawan tindakan fisik ayahnya sebagai bentuk perlindungan diri. Tidak hanya mendapatkan kekerasan fisik, Winny pun mendapatkan kekerasan verbal dari sang ayah hingga menjelang hari pernikahannya.
Bullying Merusak Mental Korban
Kekerasan fisik dan verbal yang didapatkan Winny di dalam rumah ternyata berdampak dalam kegiatan bersosialisasinya di sekolah. Perubahan suasana hatinya membuat ia kerap mengucapkan kata-kata yang kurang enak didengar kepada teman-temannya. Apalagi ternyata ia juga mendapatkan perlakukan bullying di sekolah.
Baca juga : Me Time, Kembalikan Semangat dan Energi Ibu
Meski tidak sampai ditaraf perundungan berupa kekerasan fisik, hal ini cukup membuat Winny tidak punya teman di masa SMA. Perempuan yang kini berdomisili di Mataram, Nusa Tenggara Barat ini bahkan mengaku sebagai pribadi yang cerewet dan suka bersosialisasi.
Berusaha Pulih dan Bangkit Dengan Perlahan
Kekerasan fisik yang dilakukan sang ayah, memberikan pengaruh bagaimana ia memandang dirinya sendiri. Ia sendiri kemudian mendapatkan diagnosa Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Saat berada di keramaian, ia bisa berkeringat dingin, terasa kebas dan membeku. Ia merasa semua orang melihat ke arahnya dengan tatapan jijik.
Ditambah lagi, Winny kesulitan memulai pembicaraan dengan orang dan memiliki ketakutan untuk ditolak. Hal ini sangat bertolak belakang dengan karakternya di masa kecil. Di samping itu, ia jadi punya kecenderungan untuk menyakiti dirinya sendiri sebagai bentuk hukuman ketika berada di situasi yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Tidak ada satu orang pun yang berhak menyakitimu, karena kamu sangat berharga, lebih dari yang kamu kira.
Dengan niat untuk memutus mata rantai pengalaman buruk ini, Winny kemudian memutuskan untuk berubah ketika memiliki sang buah hati. Ia mulai menyadari dan menerima kapasitas diri hingga pada akhirnya minta bantuan dari profesional. Ia ingin berubah karena tidak ingin sang anak mengalami hal yang sama.
Lantas bagaimana perjuangan Winny untuk sembuh dari masa lalunya? Apa saja yang harus ia lakukan ketika bayang-bayang masa lalu mulai muncul kembali? Berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk melalui proses penyembuhan? Simak video selengkapnya di tayangan This Is Me : Kisah Penyintas Bullying dan Kekerasan dari Orang Tua hanya di Ipedia Berita Baik berikut ini:
ความคิดเห็น