top of page
  • Writer's pictureRedaksi Ipedia

Masihkah Sekolah Menjadi Tempat yang Aman untuk Anak-anak Kita?

Updated: Aug 5, 2023

Belakangan ini, ada banyak berita seputar perundungan yang terjadi di sekolah. Bahkan, anak-anak di tingkat Sekolah Dasar pun banyak yang menjadi korban, juga pelaku. Mirisnya, ada pula guru yang ikut andil dalam aksi perundungan tersebut. Jadi, apakah sekolah masih bisa dibilang sebagai tempat yang aman untuk anak-anak?


sekolah-bukan-tempat-aman-bagi-siswa

Hai Sahabat Ipedia!


Fenomena sosial yang semakin marak terjadi di kalangan para siswa, yakni bullying, semakin meresahkan. Bagaimana tidak? Anak-anak SD, bahkan di tingkat pertama, sudah banyak yang menjadi korban perundungan. Pelakunya sendiri pun anak-anak seusianya atau yang tidak jauh di atasnya.


Di samping itu, banyak pula guru-guru yang tanpa sadar membully muridnya secara lisan atau verbal. Padahal, orang tua menyekolahkan anaknya pasti dengan tujuan untuk memberikan tempat terbaik, teraman dan ternyaman dalam menimba ilmu.



Dalam Podcast Dunia Perempuan Episode 11, host kesayangan kita Indah Laras membahas fenomena ini dengan Nurunnisa, seorang dosen Fakultas Hukum di Universitas Lambung Mangkurat. Mbak Nisa, sapaan beliau, banyak memberikan pandangannya dari sisi hukum dan sosiologi mengenai fenomena ini.


Fakta dan Penyebab Kasus Bullying di Sekolah

Dari data yang dipaparkan oleh Mbak Indah Laras, terdapat 24,4% kasus perundungan yang terjadi di tahun 2022 lalu. Dari data tersebut, diketahui hampir setengah di antaranya terjadi di lingkungan sekolah.

Fakta ini sangat memprihatinkan karena sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak selain di lingkungan rumah.


Mbak Nisa memaparkan bahwa maraknya kasus-kasus perundungan di sekolah ini terjadi karena beberapa faktor. Pertama adalah karena sudah mulai hilangnya adab dalam belajar mengajar, dan berikutnya adalah karena dunia pendidikan yang sudah lelah.


Ada problem sosial dan psikologis yang perlu dirunut, jadi pemerintah harus mau turun tangan lebih jauh.

Lost Generation Membuat Guru Sulit Memahami Murid-muridnya

Selain karena faktor-faktor yang disebutkan di atas, ternyata adanya lost generation membuat guru cukup kesulitan dalam memahami apa yang terjadi pada murid-muridnya di masa sekarang. Maksud dari istilah ‘lost generation’ sendiri adalah adanya gap antara generasi pendidik dengan generasi saat ini.


Banyaknya guru yang acuh terhadap perkembangan zaman membuat mereka tertinggal dengan tren yang sedang berkembang di antara para siswanya. Akhirnya, hal tersebut menyebabkan adanya gap antara guru dengan murid yang cukup besar.


Karakter bangsa dan budaya di negara kita juga semakin lama semakin beralih. Di mana budaya ketimuran mulai tergerus dan dianggap kuno atau ketinggalan zaman. Adanya pengaruh ini seharusnya bisa diselaraskan antara pihak pemerintah, sekolah dan orang tua sebagai sistem untuk mendidik anak tanpa hadirnya kekerasan.


Bagaimana agar Sekolah Tetap Menjadi Aman bagi Anak-anak?

Mbak Nisa sudah memaparkan opininya terkait apakah sekolah masih menjadi tempat yang aman untuk anak-anak? Jawabannya iya, asalkan ada sinkronisasi antara pendidikan di sekolah dengan pendidikan di rumah.


Komunikasi bisa menjadi jalan untuk melakukan pencegahan dari perundungan di sekolah. Anak-anak juga harus ditekankan untuk berani berbicara ketika menjadi korban maupun saksi dari tindak perundungan. Sanksi yang tegas juga harus diberlakukan untuk pelaku perundungan itu sendiri.


Ingin tahu seperti apa opini dari seorang dosen hukum yang juga merupakan praktisi di bidang hukum pidana mengenai kasus perundungan di sekolah ini? Simak selengkapnya di Podcast Dunia Perempuan Episode 11 dalam judul Sekolah, Bukan Tempat Aman bagi Siswa??





26 views0 comments

Comments


bottom of page